Sabtu, 19 Juli 2014
tips jeli membeli barang bekas
Sebelum membeli perabotan rumah dari kayu, perhatikan jenis dan kondisi kayunya.
KOMPAS.com - Kini makin marak toko yang menawarkan jasa menjual barang bekas. Kendati bekas pakai, barang tersebut masih banyak nilai gunanya bagi para calon konsumen. Namun dalam membeli barang bekas, kita harus teliti dan jeli agar bisa mendapatkan barang yang masih layak digunakan. Berikut ini petunjuk yang mungkin bermanfaat bagi Anda yang ingin berbelanja barang bekas.
Perabot rumah
Sebelum membeli perabotan rumah dari kayu, seperti lemari pakaian, tempat tidur, atau meja makan, perhatikan jenis dan kondisi kayunya. Jangan tertipu model yang indah atau cat yang berkilap. Cat memang bisa menyembunyikan dan menutupi permukaan yang sudah rusak. Oleh sebab itu, perhatikan benar-benar kualitas barangnya.
Periksa juga fungsi-fungsi perabotan tersebut, misalnya pintu lemari, laci, dan lain-lain. Siapa tahu ada bagian yang patah dan ternyata disambungkan begitu saja. Segera minta pada penjual untuk dicarikan barang lain seandainya barang pilihan Anda kondisinya tidak sempurna. Jika tidak ada barang pengganti, lebih baik tidak usah dibeli.
Pakaian
Kita bisa membeli pakaian second di stan garage sale. Periksa setiap jahitan pada pakaian, terutama di bagian tersembunyi. Demikian juga dengan resletingnya. Cobalah buka-tutup beberapa kali sehingga Anda yakin resleting masih berfungsi dengan baik. Hitung pula kancingnya, apakah masih lengkap? Bila tidak, apakah memungkinkan membeli kancing-kancing baru yang sesuai dengan warna dan model pakaiannya? Jangan lupa, setibanya di rumah, cuci pakaian. Gunakan cairan disinfektan agar baju second bebas dari kotoran dan kuman.
Tas
Hampir sama dengan membeli pakaian, jika hendak membeli tas, lihat lebih dulu resleting atau kancingnya. Jika ada yang ursak, apakah memungkinkan untuk diperbaiki? Jika sepertinya biaya perbaikan tersebut lebih tinggi daripada harga tas, jangan beli tas itu. Lebih baik Anda mencari tas baru saja.
Apabila hendak membeli koper, teliti pegangan atau gagangnya. Siapa tahu sudah jebol atau putus, dan hanya dilem sekadarnya. Jangan lupa periksa bagian dalam tas, apakah ada bagian yang sobek atau berjamur? Bila salah satu bagian terbuat dari besi atau metal, pastikan bagian-bagian itu tidak berkarat.
Buku
Jika ingin membeli buku bekas, teliti dulu halaman demi halamannya. Apakah tulisannya masih terbaca? Apakah halamannya tidak mudah robek atau lepas? Apakah semua halamannya lengkap? Cocokkan juga sampul dengan isi buku. Bisa jadi sampul buku berbeda dari isinya.
Di pasar buku yang sudah lumayan besar, biasanya penjualnya tidak menata buku-buku dengan rapi. Untuk memudahkan pencarian, selain menyebutkan judul dan nama pengarang, sebutkan juga ciri-ciri sampulnya jika tahu. Misalnya, warna dan corak sampul.
Ponsel
Walaupun bekas, usahakan untuk membeli ponsel yang masih bergaransi, baik itu garansi toko maupun pabrik. Jika sekiranya terjadi apa-apa, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Periksalah kondisi luar maupun dalam ponsel, masih baik ataukah sudah cacat? Mintalah si penjual untuk membuka casing ponsel tersebut. Perhatikan kondisi LCD atau layar, apakah masih dalam keadaan baik atau sudah buram.
Selanjutnya hidupkan ponsel. Coba semua tombol pada ponsel, apakah ada yang macet atau tidak berfungsi? Anda bisa menekan sembarang tombol angka sebanyak mungkin, dan pastikan ponsel tidak hang. Periksa juga fungsi-fungsi pada ponsel. Semua harus berfungsi dengan baik, seperti ringtone, kamera, suara, dan sebagainya.
Tanyakan kepada si penjual mengenai kondisi baterai, apakah masih baik atau bermasalah, alias bocor. Untuk menguji ketahanan baterai, Anda bisa melakukan panggilan bebas pulsa dalam jangka waktu cukup lama. Setelah itu lihat baterainya. Pastikan bahwa ponsel tersebut bukan ponsel curian dengan melihat kelengkapannya, seperti dus, buku panduan, dan aksesori pelengkap.
Perhiasan
Perhiasan bekas sering terlihat lebih antik dan klasik daripada perhiasan baru. Ini yang membuat beberapa perempuan lebih tertarik membeli. Saat melihat-lihat, carilah perhiasan yang masih dalam kondisi layak. Sebaiknya warna tidak pudar atau menghitam, tidak berkarat, dan hiasannya masih lengkap, misalnya batu zirconnya.
Bila terbuat dari rantai, periksa apakah ada bagian yang putus atau patah. Jangan sampai perhiasan terlepas saat Anda mengenakannya. Untuk anting, pastikan bagian penempel belakangnya masih utuh.
Barang elektronik
Coba dulu barang elektronik untuk mengetahui apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Ini perlu dilakukan sebelum membayar. Hal ini untuk menghindari rayuan oknum penjual barang yang kebanyakan punya prinsip mengutamakan uang daripada kualitas barang.
Pikirkan dengan matang selisih harga antara barang bekas yang akan dibeli dengan barang baru bergaransi resmi. Jika perbedaan harganya sangat mencolok, sampai 50 persen lebih murah daripada harga baru, Anda bisa membelinya. Namun jika perbedaannya hanya 10 persen, sebaiknya Anda beli saja yang baru.
http://female.kompas.com/read/2010/10/20/14133998/jeli.membeli.barang.bekas
Ingin membeli barang bekas?
1. Toko Babe, Jl RE Martadinata no. 111, Bandung. Menjual produk fashion, perabotan, elektronik, alat musik, dan lain-lain.
2. Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Menjual elektronik dan perhiasan dari batu.
3. Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Menjual berbagai perabot rumah tangga, perlengkapan bayi, kursi roda, dan perabot kamar mandi.
4. Pasar Buku, Jl Kwitang Raya, Jakarta Pusat. Menjual buku-buku atau majalah bekas.
5. Pasar Furniture Kantor, Jl Saharjo dan Jl Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Menjual kursi-kursi kantor, brankas, dan lemari.
6. Pasar Poncol, Jakarta Pusat. Menjual kaset, batu akik, jam kuno, lampu taman, kamera, alat elektronik, ponsel, aksesori mobil atau motor.
7. Toko-toko di sepanjang Jl Surabaya, Jakarta Pusat. Menjual berbagai aksesori, perabot, koper, lampu, piringan hitam, dan lain-lain.
(Ira Nursita)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar