Selasa, 20 Mei 2014

Tenaga Dalam pada Manusia



https://www.facebook.com/notes/education-sharing-everything/proses-terjadinya-tenaga-dalam/494975517224483



Proses Terjadinya Tenaga Dalam
April 24, 2013 at 7:34am
Proses Terjadinya Tenaga Dalam
Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.

Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb :

O2 + ATP + Glikogen Energi
ATP berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.

Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk, memecahkan batu kali pun bukan halangan bagi yang memiliki tenaga dalam.

Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau kundalini. Menurut berbagai sumber,kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 31⁄2 lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Jadi dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan.



Solar Plexus/Chakra
Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.

Fungsi dari tenaga dalam;

1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat
2. Untuk mempertajam panca indera.
3. Untuk membangkitkan indera keenam.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras.
5. Untuk meringankan tubuh.
6. Untuk memperkuat memori otak.
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit.
8. Untuk memperkuat benda lemas.
9. Untuk Telekinetik/menggerakkan benda dari jarak jauh

Edited : Aster Prescott
Source : awanseba-dunialain.blogspot.com

Cara Melihat Aura Diri Sendiri.....??


http://tipkesehatankecantikan.blogspot.com/2012/08/cara-melihat-aura.html



wah boleh zuga nih dibuktikan kalo memang benar..
Tapi Ay sich jujur aja blum sempet memprektekannya sendiri..
Takut missing in somewhere aja buru2 posting artikel ini..
Bagi guys yang udah berhasil nyobain tolong share commentnya yach...
good luck...


Cara melihat aura tubuh bukanlah suatu prosedur yang sulit. banyak orang berpendapat bahwa aura hanya bisa dilihat dengan kontak batin yang kuat atau dengan teknologi canggih. Namun sebenarnya dengan cara yang sangat sederhana, anda sudah bisa melihat aura orang lain maupun anda sendiri.
Cara melihat aura diri sendiri

Cara melihat aura dengan jari tangan. Anda bisa mencari tembok yang berwarna putih kemudian tenangkan diri dan mulailah duduk dengan jarak setengah meter dari tembok. tahap pertama adalah mengambil napas sepanjang mungkin dan tahan selama mungkin. lakukan hal ini sedikitnya 5 kali. Setelah itu, tempel dan gosokkan kedua telapak tangan anda hingga terasa hangat.

Jari tangan dan kiri arahkan untuk merapat dan berpasangan. Letakkan kedua tangan anda yang saling berpasangan tadi sejauh 30 cm dari mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkan kedua telapak tangan secara perlahan sehingga saling menjauh, kemudian perhatikan ada cahaya putih yang keluar dari ujung jari kita. itulah aura yang kita miliki dan memancar dari ujung jari.

Cara melihat aura dengan telapak tangan. Anda bisa memulainya seperti cara nomor satu namun kali ini diharuskan untuk menempelkan salah satu telapak tangan pada tembok berwarna putih tersebut. lakukan tarikan dan hembusan nafas seperti layaknya metode nomor 1. Lepaskan telapak tangan dari tembok secara perlahan, dan amati bekas telapak tangan yang tertanda di tembok. itulah aura yang memancar dari telapak tangan anda dan akan hilang secara perlahan.

Cara melihat aura orang lain

Mintalah orang tersebut untuk berdiri di depan tembok berwarna putih. Buatlah penerangan di dalam ruangan tersebut hingga redup atau remang-remang. Anda diharuskan untuk berdiri lebih kurang tiga meter di depan orang tersebut. kemudian fokuskan pandangan pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Secara perlahan akan mulai tampak sinar aura yang keluar dari tepi kepala, dan ketika anda memfokuskan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.

Kamis, 15 Mei 2014

Cerita yang di akhir kisahnya membuat ku - penulis, tertawa !




sungguh beruntung, setelah 25 tahun berpisah dengan buku yang sangat berjasa ini, aku bisa menemukannya kembali. Aku mencarinya di loakan Malang, Solo, Jogja, dan Semarang. Kejar Paket A, ‘Sahabat’ dan ‘Guru’ku yang Pertama!


http://nassirunpurwokartun.wordpress.com/2012/03/26/catatan-kaki-11-modul-kejar-paket-a-awal-mula-jatuh-cinta/

Paket A, sungguh besar jasanya.

Bukan hanya bagi mereka, orang-orang tua yang waktu itu sedang ikut program Pemberantasan Buta Huruf saja. Tapi terutama bagiku, anak TK yang sedang giat-giatnya belajar membaca.

Sejak bisa membaca, apa saja yang berbentuk tulisan selalu aku baca.

Dari tulisan yang ada pada bungkus mie instan, kopi bubuk, teh, garam dapur, kecap, kertas sigaret, korek api, rokok, tas belanjaan, papan nama jalan, papan nama pejabat kelurahan, spanduk pinggir jalan, iklan di warung-warung, hingga kaos yang sedang dipakai orang.

Kehidupan kami yang sangat tidak berada, tidak memungkinkan adanya buku bacaan, apalagi majalah anak di rumah. Buku bacaan adalah barang mewah bagi kehidupan kami. Tak ada buku tersedia di rumah-rumah, selain buku tulis atau buku gambar keperluan sekolah. Kalaupun ada buku bacaan, itu adalah buku pelajaran paket pinjaman dari sekolah. Kehidupan kami di kampong seakan terbebas dari benda yang bernama buku bacaan.

Begitupun denganku. Yang tersedia di rumahku, hanyalah buku-buku modul KEJAR (kelompok belajar) Paket A milik ayahku.

Ayah waktu kecil hanya sempat sekolah sampai kelas 2 SD saja. Sejak kecil harus menggembala kerbau, dan membantu kakek bekerja di sawah. Ayah adalah anak pertama, dengan kehidupan keluarga yang juga tidak berada. Jadi secara tidak langsung, harus ikut memikul tanggungjawab mencari nafkah untuk makan adik-adiknya yang berjumlah tujuh orang.

Karena harus membantu kakek bekerja membajak sawah-sawah orang, ayah pun sering tidak masuk sekolah. Itu tentu membuat selalu ketinggalan pelajaran. Menjadikan tiap tahun tak bisa naik kelas. Karena itulah, setelah 2 kali tinggal kelas, ayah pun tidak naik ke kelas 3. Daripada malu diolok-olok temannya, lebih baik keluar sekolah. Dan tidak lulus Sekolah Dasar. Ayah pun buta huruf.

Pada awal tahun 1980an, pemerintah mengadakan program Pemberantasan Buta Huruf. Orang-orang desa yang belum bisa membaca, dikumpulkan tiap hari Minggu pagi untuk belajar kembali. Belajar pelajaran yang mirip dengan pelajaran kelas 1 Sekolah Dasar. Pemerintah merencanakan agar Indonesia benar-benar melek huruf. Minimal semua masyarakat bisa membaca, menulis, dan berhitung. Ayah pun terdaftar untuk ikut sekolah yang pembelajarannya dilakukan di Balai Desa.

Banyak kejadian lucu dalam proses belajar-mengajar para orang tua. Hanya sekadar mengenalkan huruf pun, seolah-olah otak mereka sudah kendor. Usia tua dan daya ingat yang lemah mengakibatkan sulitnya proses pembelajaran. Yang minggu kemarin sudah hafal, minggu ini hilang lagi. Begitu seterusnya. Termasuk ayah. Huruf-huruf yang ketika belajar di rumah sudah hafal, di Balai Desa menjadi hilang. Atau ketika di Balai Desa bisa, sampai rumah tak lagi ingat. Begitu selalu.

Maka untuk membantu pengajaran, dibagikanlah buku-buku modul untuk dibawa pulang. Untuk latihan membaca di rumah. Boleh berlatih sendiri, atau bersama-sama dengan tetangga lainnya. Boleh diajari suami atau istrinya, atau diajari anaknya yang sudah bisa membaca. Ayah pun tiap Minggu pagi selalu pulang dengan membawa modul-modul itu.

Namun ayah yang sudah merasa patah arang sejak pertama didaftar oleh Pak RT, hanya mendiamkan saja buku-buku itu. Bagi ayah, bisa membaca atau tidak, tidak akan mengubah nasibnya. Kalau pun bisa membaca, menurutnya hal itu tidak akan membuatnya kenyang. Tidak akan mengubahnya menjadi perangkat desa, misalnya. Jadi daripada susah-susah belajar membaca yang selalu membuatnya pusing kepala, lebih baik waktunya digunakan untuk menyelesaikan kerja di sawah. Mencangkul, membajak, menanam padi, menyiangi, atau mengairi. Yakin itu pasti membuat kenyang seluruh keluarga.

Dengan alasan demikian, ibu yang berniat mengajari ayah di rumahpun jadi tak lagi bisa memaksa. Maka buku-buku modul itu hanya ditumpuk di laci bawah meja.

Akulah yang kemudian memanfaatkannya.

Awalnya hanya dilihat-lihat gambarnya. Gambar-gambarnya menarik, dengan goresan tangan yang kuat dan sederhana namun sangat memikat. Setelah puas melihat-lihat gambarnya, kemudian minta ibu untuk mengajari membaca. Akhirnya setiap ayah berangkat ke Balai Desa, aku pesan untuk dibawakan modul yang banyak. Dan ayah pun memenuhi. Mungkin gurunya pun merasa bangga, ketika ada muridnya yang meminta modul lebih banyak. Dikiranya memang benar untuk belajar di rumah.

Dan karena sukanya membaca, telah kubaca habis modul-modul itu sampai jilid A15 waktu aku kelas 1 SD.

Jadi harus kuakui sekarang, bahwa buku-buku modul yang berisi tentang pertanian dan peternakan itulah yang ternyata sangat berjasa melancarkan kemampuan bacaku. Buku terbitan Departemen P dan K tahun 1982 yang bersampul hijau dan biru itu betul-betul menjadi teman belajarku.

Isi buku-buku itu kebanyakan mengajarkan teknik peternakan dan pertanian. Seperti memelihara ayam, kambing, domba, ikan mas, mujahir, gurame, dan bermacam hewan ternak. Cara bercocok tanam, seperti pepaya, pisang, jeruk, tomat, bayam, kacang panjang, cabai, dan berbagai sayur dan buah-buahan lainya. Intinya bermacam hal yang berhubungan dengan kehidupan desa. Tetapi dari cerita-cerita itu dihubungkan dengan materi baca-tulis-hitung sebagai tujuan utama Program Bebas Tiga Buta.

Sebagai anak kecil yang juga gemar menggambar, aku suka sekali dengan buku itu karena ilustrasi sampul dan isinya juga bagus-bagus. Aku yang sedang senang-senangnya belajar menggambar, suka sekali mencontohnya. Gambar kambing, sapi, ayam, bebek, beragam jenis ikan, tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang digambar dengan bentuk lucu membuatku tertarik meniru.

Yang lebih mengasyikkan, di sampul dalam bagian belakang selalu ada teks nyanyian lagu-lagu kebangsaan. Macam ‘Desaku yang Kucinta’, ‘Dari Sabang sampai Merauke’, ‘Halo-halo Bandung’, ‘Hari Merdeka’, dan banyak lainnya. Jadi selain belajar lancar membaca, buku itu juga mengajariku pintar menggambar sekaligus mahir menyanyi.

Maka bisa dikatakan, dari modul-modul itulah aku menjadi benar-benar bebas buta huruf. Aku yang baru kelas 1 SD sudah sangat lancar membaca, menulis, dan berhitung. Ditambah juga pintar menggambar dan bernyanyi.

Sementara ayah, karena kerja di sawah dan ladang lebih mendesak untuk menghidupi keluarga, berhenti sebelum program Kejar Paket A itu selesai. Sampai kemudian desaku dinyatakan bebas buta huruf. Plang-plang bertuliskan “Anda Memasuki Wilayah Bebas Tiga Buta” dipasang di mana-mana. Di tiap perempatan dan pertigaan jalan yang masuk ke desaku.

Sejak itu, konon, Indonesia pun benar-benar bebas buta huruf. Kecuali ayahku.

oleh Nassirun Purwokartun pada 25 Desember 2010

Pengalaman: Mengajar Kejar Paket A di Usia Muda


Artikel ini saya masukkan ke Blog saya dengan alasan :

1. saat ini saya sedang tertarik dengan topik pemberantasan Buta Huruf yang juga menjadi topic dalam pembuatan skripsi saya.

2. tulisan dari Blogg ini bisa menjadi contoh bagus bagi orang muda, yang relative sangat muda, untuk berbagi, berbuat dan bertindak!

..good Luck, Go Pede..!
=======================


http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/06/pengalaman-pertama-mengajar-kejar-paket-a-534611.html

Pengalaman mengajarku pertama kali, dimulai saat aku sekitar kelas 1-2 SMP. Ini adalah pengalaman mengajar yang paling berbeda dan tidak bisa kulupakan, karena aku diminta mengajar di Kejar Paket A yang saat itu diadakan untuk membantu orang-orang yang buta huruf. Beda dengan sekarang, di mana program seperti ini banyak dihadiri oleh peserta yang memang masih dalam usia sekolah, saat itu peserta adalah ibu-ibu yang usianya terpaut lebih dari 15 tahun di atasku.

Pada sekitar tahun 1980-1990an, pemerintah saat itu mengadakan satu program yang disebut Kejar Paket A untuk memberantas buta huruf di Indonesia. Pelaksanaannya diserahkan kepada setiap daerah di tingkat kelurahan. Dan saat itu, karena kebetulan rumah orang tua mempunyai beranda depan yang cukup luas, mereka minta ijin untuk mengadakan menyelenggarakan Kejar Paket A di rumah yang diadakan sekitar 1-2 kali dalam seminggu. Untuk kelancaran, orang tuaku menyediakan meja , kursi dan papan tulis. Pesertanya kebanyakan adalah warga sekitar yang tidak dapat membaca dan menulis sama sekali, dan kebanyakan adalah ibu-ibu yang pada saat masa mudanya tidak mendapat kesempatan untuk belajar. Gurunya adalah seorang guru di sebuah sekolah, yang bersedia melakukan pengajaran dengan sukarela, karena memang beliau tidak diberikan gaji tambahan untuk ini, tapi hanya sedikit honor sebagai ucapan terima kasih.

Hingga terjadi pada suatu saat, guru tersebut berhalangan untuk mengajar selama beberapa bulan dan harus mencari pengganti sementara. Entah karena sulit mencari pengganti atau alasan yang lain, saat guru itu berbincang dengan Ibuku dan aku ada di sana, beliau bertanya kepadaku, “Mau menggantikan saya mengajar Kejar Paket A ?” Eeee ??? Aku kaget, tapi juga senang, dan langsung aku jawab, “Iya… Mau.” Saat itu aku masih sekitar kelas 1-2 SMP, tapi aku merasa senang mendapat kesempatan mengajar, karena memang aku senang mengajar. Jadilah, di pertemuan berikutnya, aku sebagai guru untuk semua ibu-ibu di Kejar Paket A. Karena itu adalah program belajar non-formal, maka tidak ada silabus ataupun rencana pengajaran seperti di sekolah formal. Buku panduan tentang materi yang diajarkan dari pemerintah memang ada, dan aku menggunakan itu untuk meneruskan pelajaran di Kejar Paket A. Aku masih ingat sekali, bagaimana aku tidak hanya bergantung pada buku panduan, tapi juga mulai mengaktifkan semua yang belajar di sana. Entah ide darimana, saat aku meminta peserta maju satu-persatu dan menulis di depan papan tulis kata-kata yang sudah diajarkan. Biasanya, akan a, ada kesalahan saat mereka menuliskan huruf-huruf yang paling sederhana sekalipun, seperti misalnya menulis huruf “a” terbalik, dan aku mencoba membetulkan. Ada juga satu hal yang masih aku ingat, pada saat aku meminjamkan koleksi buku bacaanku saat aku SD kepada peserta Kejar Paket A untuk dicoba baca di rumah dan dikembalikan di pertemuan berikutnya. Sekarang, kadang aku merasa heran, saat ingat bahwa semua peserta mengikuti pelajaran dengan baik dan melakukan semua latihan yang aku berikan, walau mereka tahu bahwa yang di depannya adalah anak berusia 13-14 tahun. Dari dalam rumah, awalnya Ibuku sering memperhatikan saat aku sedang mengajar, mungkin karena ingin meyakinkan bahwa semua berjalan baik-baik saja. Sayang sekali, foto yang diambil saat itu, sekarang entah ada di mana.

Mengajar ibu-ibu di program Kejar Paket A seperti itu, ternyata tanpa sadar telah membuatku belajar memahami orang lain. Peserta belajar dengan usia yang jauh lebih tua, tidak pernah duduk di bangku sekolah, kemampuan yang tidak secepat anak-anak usia 6-7 tahun saat mereka pertama kali mengenal huruf, waktu belajar yang terbatas karena kebanyakan dari mereka sudah berkeluarga dan mempunyai anak, bahkan tidak sedikit yang harus bekerja untuk menunjang ekonomi keluarga. Saat itu, aku harus belajar memahami keterbatasan beliau-beliau ini, dan belajar bersabar saat sebuah materi yang tampaknya mudah dan bisa dipelajari dengan mudah oleh anak SD, menjadi sangat sulit bagi mereka. Tapi aku masih ingat, betapa aku menikmati saat itu, merasa senang saat melihat kemajuan mereka dalam belajar, merasa lega saat mereka berkomentar senang aku menjadi guru mereka, dan sangat berterima kasih kepada mereka yang telah berbesar hati memberi ruang kesempatan untukku dalam berbagi ilmu aku punya walau umurku jauh di bawah mereka semua, juga berterima kasih atas pengalaman yang sangat berharga yang telah membuatku belajar mengerti dan memahami orang lain.

Pernah akhir-akhir ini ada yang bertanya kepadaku, kalau aku diminta untuk mengajar seperti itu lagi, apakah aku mau ? Dan jawabanku adalah, “Kenapa tidak ?”.

Kejar Paket " C "





http://kejarpaketc.com/


PEMBERITAHUAN:
Belajar setiap Sabtu - Minggu jam 10.00 - 16.00
Peserta belajar datang ke tempat dimana anda mendaftar (Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi).
Peserta luar kota belajar mandiri, bahan pelajaran telah kami kirimkan ke tempat anda.
Semua Peserta akan mengikuti Ujian Paket C gelombang 2 tanggal 19-22 Agustus 2014.
Kami masih menerima pendaftaran peserta ujian sampai hari ini. Silahkan mendaftar secepatnya karena pendaftaran segera ditutup 20 Mei 2014 (Hari Libur pendaftaran buka).
SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
- Usia Peserta tidak dibatasi ( BEBAS USIA ).

KEJAR PAKET A (SD)

(*) Mengisi Formulir Pendaftaran di tempat pendaftaran atau ( Download disini )
(*) 5 lembar fotocopy Akte Kelahiran.
(*) Foto Ukuran 3x4 (10 buah). Foto berwarna dengan
background merah dan mengenakan kemeja putih (bukan kaos). Foto akan
digunakan untuk ijazah. Tulis nama di belakang foto.
(*) Sudah dapat membaca dan menulis dan berhitung (CALISTUNG).
(*) Peserta boleh dari seluruh Indonesia atau luar negeri.

KEJAR PAKET B (SMP)

(*) Mengisi Formulir Pendaftaran di tempat pendaftaran atau ( Download disini )
(*) 5 lembar fotocopy ijazah SD (Legalisir).
(*) Foto Ukuran 3x4 (10 buah). Foto berwarna dengan
background merah dan mengenakan kemeja putih (bukan kaos). Foto akan
digunakan untuk ijazah. Tulis nama di belakang foto.
(*) Peserta boleh dari seluruh Indonesia atau luar negeri.

KEJAR PAKET C (SMA IPA SMA IPS)

(*) Mengisi Formulir Pendaftaran di tempat pendaftaran atau ( Download disini )
(*) 5 lembar fotocopy ijazah SMP (Legalisir).
(*) Foto Ukuran 3x4 (10 buah). Foto berwarna dengan background merah dan mengenakan kemeja putih (bukan kaos). Foto akan digunakan untuk ijazah. Tulis nama di belakang foto.
(*) Peserta boleh dari seluruh Indonesia atau luar negeri.

CARA PENDAFTARAN Biaya paket c kejar paket c jadwal ujian paket c 2014

- Cara I: Cara pendaftaran

- Cetak formulir yang anda download kemudian diisi dan di SCAN dan kirimkan
ke paketc@gmail.com
- Scan juga ijazah dan foto dan kirimkan ke paketc@gmail.com.

- Cara II: Cara pendaftaran

Cetak formulir yang anda download kemudian diisi dan kirimkan beserta
syarat-syarat pendaftaran yang diperlukan melalui TIKI/POS ke

alamat pendaftaran Biaya paket c kejar paket c jadwal ujian paket c 2014

Ristek Nusantara
Jl. Percetakan Negara 7 No.1 Rt/Rw. 011/004
Kelurahan Rawasari Kecamatan Cempaka Putih
Jakarta Pusat.

- Cara III: Cara pendaftaran

Datang langsung atau boleh diwakilkan dengan membawa syarat-syarat pendaftaran ke alamat pendaftaran.

WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN

(*) Pendaftaran dibuka setiap hari.
(*) Jam buka pendaftaran 08.00 s/d 18.00.

Tempat pendaftaran di :

- RISTEK NUSANTARA JAKARTA -

Jl. Percetakan Negara 9 No.4 B Jakarta Pusat.
LOKASI MASUK DARI SAMPING KANAN RUTAN SALEMBA.- JALAN BESAR MASUK MOBIL PARKIR DI DEPAN RISTEK.

- RISTEK NUSANTARA TANGERANG -

Jl. Binong Raya No.29 Rt.06 Rw.02 Karawaci Tangerang.
LOKASI DI DEPAN HOTEL PARAGON BIZ ATAU DISEBELAH PINTU MASUK PERUMAHAN BUMI PAJAJARAN ATAU DI SEBELAH PUSKESMAS BINONG - DI JALAN BESAR MASUK MOBIL PARKIR DEPAN RISTEK.

- RISTEK NUSANTARA DEPOK -

Jl. Abdul Wahab Raya Rt.4 Rw.7 Kel. Kedaung Kec. Sawangan Depok. (LOKASI di perempatan di depan AlfaMart atau di sebelah Pemancingan Cinangka Indah) - DI JALAN BESAR MASUK MOBIL PARKIR DEPAN RISTEK.

BEKASI:
PKBM NARADA
RUKO NIAGA KALIMAS II/A10
JL. KH. NOER ALI INSPEKSI KALI MALANG
TAMBUN SELATAN KAB. BEKASI - DI JALAN BESAR MASUK MOBIL PARKIR LUAS.



Tampilkan peta ke RISTEK NUSANTARA - KLIK DISINI

IJAZAH SARJANA S1 resmi klik disini
Sertifikat TOEFL resmi klik disini
Sertifikat Komputer klik disini

Telepon center:

Hubungi kami di
BBM/BBM Voice 7D499B58 (087780320246 - XL)
BBM/BBM Voice 28074820 (089664384672 - Three)
WeChat/WhatsApp 087780320246
Telepon:
Ibu Nur
087780320246 (XL)
081213589558 (Simpati)
Irma
08161404440 (Mentari)
02193088375 (Esia)
Johan
BBM/BBM Voice 7CC35539
087887558479 (XL)
081281296537 (Simpati)

TANGERANG - Umar
087888729074 (XL) - Tangerang
081284856784 (Simpati) - Tangerang
BBM - 7CB39FBB

DEPOK - Arif
081932429565 (XL) - Depok
085772300454 (IM3) - Depok.

Bekasi - Hani
087886657704 - 081318411087 (Bekasi)

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

1. SIAPA YANG BOLEH IKUT UJIAN PAKET INI?

- SIAPA SAJA BOLEH IKUT.
- USIA PESERTA TIDAK DIBATASI (BEBAS USIA)
- COCOK UNT. YANG SUDAH BEKERJA/KARYAWAN/ PEGAWAI KARENA WAKTU BELAJAR BISA DIATUR DI LUAR JADWAL DAN JADWAL BISA DIATUR SENDIRI.
- MENERIMA SISWA PUTUS SEKOLAH/DROP OUT/ DIKELUARKAN DARI SEKOLAH.
- MENERIMA SISWA YANG TIDAK LULUS UJIAN/TIDAK NAIK KELAS.
- IJAZAH PAKET C DARI RISTEK NUSANTARA BISA UNTUK KULIAH.
- JUGA MENERIMA PESERTA DARI LUAR KOTA DI SELURUH INDONESIA ATAU PESERTA DARI LUAR NEGERI.
- JUGA MENERIMA PESERTA DARI LUAR KOTA DI SELURUH INDONESIA ATAU PESERTA DARI LUAR NEGERI.

2. BAGAIMANA CARA BELAJARNYA?

- Persiapan Ujian/Pertemuan tatap muka.
Jam belajar ( SABTU/MINGGU jam 08.00 s/d 16.00).

3. SAYA DI LUAR KOTA/LUAR NEGERI, BAGAIMANA CARA MENDAFTARNYA?

- Ikuti cara pendaftaran di atas.

4. APAKAH BISA MENDAFTAR SECARA ONLINE?

- Bisa.
- Cetak formulir yang anda download kemudian di isi dan di SCAN dan
kirimkan ke paketc@gmail.com
- Scan juga ijazah dan foto dan kirimkan ke paketc@gmail.com.

5. KAPAN UJIAN ?

Ujian diadakan 2 kali dalam setahun.
(*) Ujian gelombang I diadakan bulan April. Untuk mengikuti ujian gelombang I anda harus terdaftar sebagai peserta sekolah selambat-lambatnya bulan Januari.
(**) Ujian gelombang II diadakan bulan Juli. Untuk mengikuti ujian gelombang II anda harus terdaftar sebagai peserta sekolah selambat-lambatnya bulan April.

6. KENAPA BIAYANYA BERBEDA ?

- Biaya Penyelenggaraan Kegiatan Paket A PAKET B PAKET C berbeda tergantung usaha, pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh lembaga. Silahkan dipilih sesuai dengan kemampuan keuangan anda. Lembaga Ristek Nusantara adalah yang terbaik.

7. APAKAH ADA RAPORTNYA?

- Penyelenggaraan Kegiatan Paket A PAKET B PAKET C ada raportnya. Lembaga Ristek Nusantara memberikan raport untuk kegiatan belajar Paket A Paket B Paket C.

8. BAGAIMANA CARA PEMBAYARAN?

- Pembayaran secara Cash atau Transfer bank.

9. APAKAH CARA PEMBAYARAN BOLEH DIANGSUR?

- Pembayaran BOLEH DIANGSUR 4 kali masing masing 25% dari total biaya
dan harus sudah lunas sebelum mengikuti ujian.

10. APAKAH IJAZAH INI RESMI?

- Ijazah ini Resmi Ijazah Negara.

11. APAKAH HARUS HADIR SAAT UJIAN?

- Ya, anda harus hadir mengikuti ujian pada tanggal yang ditentukan.

12. APAKAH IJAZAH PAKET C BISA LANJUT KULIAH ?

- Ya, anda bisa melanjutkan kuliah dengan ijazah Paket C. Universitas dan Perguruan Tinggi menerima lulusan Paket C karena ijazahnya setara dan berpenghargaan sama dengan ijazah SMA.

13. APAKAH IJAZAH PAKET C BISA LANJUT KULIAH KE LUAR NEGERI?

- Ya, anda bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri dengan ijazah Paket C. Universitas di luar negeri sudah sangat familiar dan mengenal ijazah Paket C. Jadi anda jangan ragu-ragu dengan ijazah Paket C karena dapat digunakan untuk kuliah di luar negeri.

14. APAKAH IJAZAH PAKET C BISA UNTUK KERJA?

- Ya, anda bisa kerja dengan menggunakan ijazah Paket C karena ijazah ini setara dengan ijazah SMA.

15. USIA SAYA SUDAH 40 TAHUN, MASIH BOLEHKAH MENGIKUTI PAKET B?

- Boleh.

16. SAYA DROPOUT KELAS 2 SMP, BOLEHKAN SAYA IKUT UJIAN PAKET B SETARA SMP?

- Boleh.

17. SAYA DROPOUT KELAS 2 SMA, BOLEHKAN SAYA IKUT UJIAN PAKET C SETARA SMA?

- Boleh.

18. SAYA SIBUK KERJA, TIDAK BISA HADIR BELAJAR?

- Bahan pelajaran Silahkan diambil di RISTEK NUSANTARA dan anda boleh belajar di rumah. Jika anda berada di luar kota bahan belajar akan kami kirimkan ke alamat yang anda berikan pada kami.

19. SAYA DI LUAR KOTA, TIDAK BISA HADIR BELAJAR?

- Bahan pelajaran akan kami kirimkan ke alamat anda. Anda boleh belajar di rumah.

20. Saya berasal dari sekolah Internasional, bagaimana caranya mendaftar dan mengikuti Ujian Paket?


**Hubungi saya (Ibu Nur) di BBM 272644AB - BBM 28074820
WeChat/WhatsApp 087780320246 Telepon: Ibu Nur 087780320246 (XL)
081213589558 (Simpati) untuk keterangan lebih lengkap.*
--

Hubungi saya (Irma) di Telp. 08161404440 atau 02193088375,
BBM 272644AB - BBM 28074820 untuk keterangan lebih lengkap.
Kami tunggu telepon anda.

2014, dan Buta Huruf masih menjadi Persoalan..




http://ruangkata82.blogspot.com/

Oleh Agus Wibowo
Dimuat Harian Jurnal Nasional (Jurnas), Sabtu 13 September 2008
Menurut data BPS (2007), dari total penduduk sebanyak 211.063.000, yang masih buta huruf pada usia 15 tahun ke atas berjumlah 15.4 juta, dengan perbandingan laki-laki 5,8 persen dan perempuan 12,3 persen, dengan penyebaran di perkotaan 4,9 persen, dan perdesaan 12,2 persen. Dari jumlah itu, Pulau Jawa merupakan penyumbang terbesar dengan perincian Jawa Timur di peringkat pertama (10,47%), Jawa Tengah (9,42%) dan Jawa Barat.
Buta huruf merupakan keadaan di mana orang tidak mampu membaca dan menulis. Padahal, kedua hal tersebut merupakan jendela untuk melihat dunia. Artinya, jika orang bisa membaca, maka dia melihat dunia baru dan segala perkembangannya, termasuk iptek. Lebih dari itu, orang yang mampu membaca akan mengembangkan kompetensinya, karena wawasannya bertambah, entah lewat akses internet, membaca koran atau majalah.
Sebaliknya, orang yang buta huruf, akan melihat dunia dengan sempit, karena informasi yang diterimanya sangat sedikit. Akibat informasi yang kurang, orang menjadi bodoh dan miskin. Maka, wajar jika tingginya angka buta huruf di Indonesia, berbanding lurus dengan tingginya angka kemiskinan dan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Itu dapat dilihat dari data BPS (2008) yang menyebutkan bahwa penduduk miskin mencapai mencapai 41,1 juta jiwa, atau naik sekitar 4,7 juta jiwa dibanding tahun 2007, yang hanya 37,2 juta jiwa.
Sementara, menurut data laporan UNDP (2008), posisi Human Development Index (HDI) atau index pembangunan manusia Indonesia, berada di ranking 108 dari 177 negara. Posisi itu lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia (61), Thailand (74), dan Filipina (84). Sementara, kemampuan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada urutan ke-46 dari 47 negara yang disurvei.
Tambal Sulam
Pemerintah, sebenarnya tidak tinggal diam menyikapi persoalan buta huruf. Sejak tahun 1945 melalui bagian pendidikan masyarakat, Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, pemerintah melakukan gerakan melek huruf, yang dikenal dengan nama Pemberantasan Buta Huruf (PBH) atau Kursus ABC.
Selanjutnya, pada tahun 1951 pemerintah menyusun rencana Sepuluh Tahun PBH, dengan harapan buta huruf akan selesai dalam jangka waktu 10 tahun. Sayangnya, hingga akhir 1960 masih terdapat sekitar 40 persen orang dewasa yang buta huruf. Keadaan itu membuat gerah Presiden Sukarno, dan pada tahun itu juga presiden mengeluarkan komando untuk menuntaskan buta huruf sampai 1964. Dengan komando itu, diharapkan pada akhir 1964 penduduk Indonesia usia 13-45 tahun telah bebas buta huruf, kecuali di Irian Barat (sekarang Papua). Karena tidak ada program tindak lanjut, langkanya bahan bacaan, dan semakin banyaknya anak usia SD (6-12 tahun) yang tidak sekolah, persoalan buta aksara muncul kembali.
Pada tahun 1966, digulirkan kembali PBH fungsional. PBH saat itu dibagi dalam tiga tahapan: PBH permulaan, PBH lanjutan I, dan PBH lanjutan II. Bahan belajar PBH permulaan menggunakan buku kecil "Petani Belajar Membaca" yang diselesaikan antara 20-30 hari. Selanjutnya, mulai 1970-an dirintis program kejar Paket A, yaitu program PBH dengan menggunakan bahan belajar Paket A yang terdiri atas Paket A1 sampai A100. Hingga tahun 1995, program PBH masih terus dilakukan di sembilan provinsi dengan memperbaiki sistem pelatihan, metodologi pembelajaran, dan sistem penyelenggaraannya.
Musuh Bersama
Pertanyaannya kemudian, mengapa program PBH tidak bisa efektif menekan jumlah pengidap buta huruf? Jika kita cermati dengan seksama, ketidakberhasilan program PBH itu, disebabkan beberapa hal. Pertama, tahap-tahap program yang dilakukan tidak pernah tuntas atau serta sekadar tambal sulam. Itu dapat dilihat dari budaya ganti rezim, ganti pula programnya, sehingga menimbulkan diskontiunitas. Kedua, masing-masing komponen tidak bekerja secara sinergis dan dengan visi yang sama. Akibatnya, program tidak bisa berjalan efektif, karena tidak jelas ujung pangkalnya.
Tampaknya, strategi PBH yang selama ini dilakukan harus diperbaiki. Di samping harus paralel dengan pemberdayaan masyarakat, PBH harus dilaksanakan secara sinergis dengan upaya mendorong kesadaran membangun sektor produktif, misalnya melalui gerakan pembangunan sektor riil. Selain itu, pihak-pihak atau komponen yang dilibatkan harus melepas tujuan individu atau kelompok, dan selanjutnya menjadikan buta aksara sebagai musuh bersama yang harus diperangi seluruh bangsa.
Strategi itu, memiliki kesesuaian dengan langkah Presiden SBY, khususnya dalam Inpres No 5 Tahun 2006. Inpres ini di antaranya berisi pernyataan bahwa pemberantasan buta aksara dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan, mulai dari presiden, menteri terkait, gubernur, wali kota/bupati, camat, sampai kepala desa. Sedangkan pendekatan horizontal dilakukan dengan melibatkan berbagai ormas seperti Muhammadiyah, NU, dan sebagainya.
Upaya jitu yang tertuang dalam impres itu, harus didukung semua pihak. Perusahaan-perusahaan besar, harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kegiatan corporate social responsibility (CSR). Anggaran yang terkumpul, bisa digunakan untuk kegiatan pelatihan, perekrutan relawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Mereka inilah yang akan menjadi ujung tombak pelaksanaan program PBH.
Selanjutnya, masing-masing komponen harus selalu berkomunikasi secara transparan dan akuntabel, sampai sejauh mana program telah dilaksanakan. Dengan sistem itu, efektivitas program PBH bisa dicermati dan terus dipantau perkembangannya. Pada akhirnya, bangsa ini harus bersatu-padu melawan buta aksara sebagai musuh bersama, agar memiliki kembali kredibilitas dan nilai tawar dalam hubungan internasional.[] Peneliti utama FKPP Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Proud as an almamater




Dea S. Amira (mahasiswa Manajemen FEB UMB) bersama seluruh perwakilan dari 100 negara lain di dunia, berjuang untuk bisa membantu perwujudan dari target pendidikan milenium 2015 dan pendidikan dasar yang berkelanjutan dengan memberikan kualitas pendidikan dasar yang layak bagi anak anak di dunia terutama di negara Indonesia. Sebagai Duta dari Indonesia untuk Global Youth Ambassador of A world at School UN, yang baru saja diresmikan pada tanggal 1 April 2014 oleh Sekretaris Jenderal PBB, Mr. Bank Ki Moon dan utusan khusus PBB untuk pendidikan global, Mr. Gordon Brown.

Sebelum terpilih menjadi Global Youth Ambassador, Dea S. Amira memiliki sebuah pergerakan sosial yang diberi nama Uniting As One, berdiri pada bulan Mei 2013. Pergerakan ini dikhususkan untuk membantu anak anak yang kekurangan di Indonesia, seperti anak jalanan, anak difable dan anak anak penderita kanker. Namun fokus utama kami adalah membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan dasar anak jalanan. Sejauh ini pergerakan sosial tersebut telah membantu anak anak jalanan di 3 kota yaitu Jakarta, Denpasar dan Surabaya. Dengan mengajar akan banyak mendapatkan modal sebagai bekal soft skills, saat masuk ke dunia kerja dan setelah terpilih menjadi Global Youth Ambassador, makin meyakinkan Dea S. Amira bisa berjuang untuk pendidikan anak anak jalanan di Indonesia dan membantu mengurangi angka buta huruf bagi anak anak Indonesia di wilayah terpencil dengan cara memberikan pendidikan yang layak melalui pengajaran tentang dasar membaca, menulis dan menghitung matematika. Impian Dea A. Amira adalah melihat fasilitas serta infrastruktur sekolah yang apik di tiap wilayah terpencil di negeri ini, serta pendidikan yang merata bagi seluruh anak bangsa. Keyakinannya jika para pemuda dan seluruh masyarakat bahu membahu membantu pendidikan di negeri ini, serta memastikan bahwa pendidikan dasar untuk anak anak adalah Hak Mutlak, yang harus diperoleh oleh tiap warga negara, maka bersama sama kita bisa membantu mewujudkan target pendidikan milenium 2015. Sekaligus mewujudkan generasi Emas Indonesia pada tahun 2030. Menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang maju karena pemuda pemudanya yang berkualitas. Jadi, kenapa tidak membuat hal ini menjadi kenyataan? ACTION BEGINS NOW, Join A World at School in campaign www.aworldatschool.org dan my movement campaign www.uaomovement.org or contact dea@uaomovement.org. (Biro Sekretariat Universitas & Humas / www.mercubuana.ac.id / humas@mercubuana.ac.id)

Rabu, 14 Mei 2014

Waspadai Sejadah Shoolat Kita..


Bagusnya sebuah informasi adalah membuat kita dari tidak tau menjadi tau..

berikut link yang beredar di facebook baru-baru ini mengenai sejadah yang kita pakai untuk shollat.

Ada baiknya setelah ini kita hanya menggunakan sejadah yang polos saja...